ILMU SOSIAL DASAR- PELECEHAN SEKSUAL DI MASYARAKAT
MAKALAH ILMU
SOSIAL DASAR
PELECEHAN
SEKSUAL DI MASYARAKAT
NAMA: NOVIA
NURFATIKA SARI
KELAS/NPM:
1TA02 / 15315127
FAKULTAS /
JURUSAN : TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN / TEKNIK SIPIL
DOSEN :
HELNAWATY
TAHUN :
PTA-2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Dan harapan semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepan nya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, tentu saja masih terdapat berbagai
kekurangan dalam makalah ini, oleh karenanya pembaca diharapkan kritik maupun
sarannya demi kesempurnaan makalah ini.
Depok, 21
September 2015
Novia
Nurfatika Sari
DAFTAR ISI
Kata
pengantar……………………………………………………………….………….… 1
Bab
I pendahuluan:
Latar
belakang………………………………………….………..…………......….……… 3
Rumusan
masalah………………………….……………………………………..……… 4
Tujuan………………………………………………………………………………….……... 4
Bab
II pembahasan:
Pengertian
pelecehan seksual……………………………………………….……… 5
Pengertian
kekerasan seksual………………………………………………….….... 5
Jenis
pelecehan dan kekerasan seksual……..………………………….…..…... 6
Penyebab
pelecehan dan kekerasan seksual.…………………………............ 6
Pelaku
pelecehan seksual……………………………………………………..………. 7
Contoh
pelecehan dan kekerasan seksual………………………………..……. 8
Alasan
pelecehan dan kekerasan seksual kepada anak…………..….…… 9
Pengaruh
kepada korban pelecehan dan kekerasan seksual….…….…. 9
Sikap
orangtua kepada anak yang menjadi korban………………............… 10
Langkah
kepada para korban…………………………………………………....…... 10
Cara
mengatasi pelecehan dan kekerasan seksual dimasyarakat..…... 11
Hukuman
bagi pelaku………………………………………………………………….… 12
Tepat
atau tidaknya hukuman bagi pelaku…………………………………….. 12
Bab
III penutup:
Kesimpulan
dan saran………………………………………………………………….. 14
Daftar
pustaka…………………………………………………………………………...... 15
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pelecehan
seksual merupakan perilaku atau tindakan yang mengganggu melecehkan dan tidak
diundang yang dilakukan oleh sesorang atau kelompok orang terhadap pihak lain
yang berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang diganggunya dan
dirasakan menurunkan martabat dan harga diri orang yang diganggunya. Pelecehan
seksual memang erat kaitannya dengan jenis kelamin si korban maka dari itu
korban pun lebih banyak yang berjenis kelamin wanita. Saat ini pun teknologi
yang seharusnya dapat membawa manfaat jutru menjadi salah satu cara untuk
melampiaskan perilaku tersebut. Salah satu dari penyebab dari terjadinya
perbuatan pelecehan seksual tersebut karena kecenderungan para korban yang
kurang atau tidak menjaga diri dengan cara misalkan memakai pakaian yang
terbuka sehingga dapat dikatakan itu juga merupakan faktor terbesar penyebab
terjadinya perilaku pelecehan seksual kepada wanita saat ini. Perilaku
pelecehan di Indonesia saat ini sangat menghawatirkan karena mengingat banyak
sekali korban yang menjadi korban kejahatan seksual seperti itu dan korbannya
bukan hanya mereka yang sudah dewasa melaikan anak-anak karena anak-anak mudah
dipengaruhi atau diancam jika melapor kepada orangtua mereka, maka dari itu
saat ini yang menjadi korban lebih banyak anak-anak dibawah umur yang belum
mengerti cara melawan atau berani melaporkan kepada keluarga bahkan orangtua
atas apa yang telah menimpanya. Saat ini perilaku pelecehan hanya tidak sekedar
menyentuh fisik korbannya saja, melainkan juga melakukan tindakan asusila atau
pemerkosaan yang tentu akan membawa dampak buruk bagi mental maupun fisik
korban nya dan tidak sedikit dari korban yang akhirnya hamil dan mereka dengan
alasan malu dan takut di cemooh oleh lingkungan sekitar nya akhirnya melakukan
aborsi, dengan kata lain perilaku aborsi sendiri sudah merupakan perbuatan
melanggar hukum. Jadi baik pelaku pemerkosa maupun korban yang melakukan aborsi
sama-sama melakukan dosa dan juga pelanggaran hukum.
I.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang
dimaksud dengan pelecehan seksual?
2. Apa yang
dimaksud dengan kekeraasan seksual?
3. Apa saja
jenis dari pelecehan seksual?
4. Apa penyebab
terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual?
5. Siapa saja
yang mungkin menjadi pelaku pelecehan seksual dan kekerasan seksual?
6. Sebutkan
contoh dari pelecehan seksual dan kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat?
7. Mengapa
anak-anak lebih banyak yang menjadi korban pelecehan ataupun kekerasan seksual?
8. Apa pengaruh
negatif yang dapat terjadi kepada para
korban?
9. Bagaimana
seharusnya sikap yang baik diambil oleh para orangtua?
10. Apa tindakan
selanjutnya kepada para mereka yang menjadi korban pelecehan seksual atau
kekerasan seksual?
11. Bagaimana
cara menangani atau mengurangi kejahatan pelecehan seksual atau kekerasan
seksual dimasyarakat?
12. Apa hukuman
yang pantas di terima oleh pelaku?
13. Sudah
tepatkah menjatuhi hukuman seperti itu kepada para pelaku?
I.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui perbedaan pelecehan dan kekerasan seksual
2. Untuk
mengetahui berbagai macam jenis pelecehan seksual
3. Untuk
mengetahui factor penyebab terjadinya pelecehan seksual
4. Untuk
mengetahui apa saja dampak dari terjadinya pelecehan seksual
5. Untuk mengetahui
berbagai macam bentuk usaha untuk menghindarkan diri dari terjadinya pelecehan
seksual
6. Untuk
mengetahui bagaimana seharusnya sikap yang tepat diambil oleh mereka yang menjadi
korban pelecehan seksual
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
PENGERTIAN PELECEHAN SEKSUAL
Pelecehan seksual adalah perilaku atau tindakan yang mengganggu,
menjengkelkan dan tidak diundang yang dilakukan oleh seseorang untuk memuaskan
nafsunya dan menjadikan orang lain yang lebih lemah darinya sebagai korban dan
berakibat dengan jatuhnya harga diri atau martabat korban nya.
Pelecehan
seksual sendiri ada berbagai macam, ada yang dilakukan oleh seseorang yang
memiliki kekuasaan sehingga membuat korban merasa takut bahkan tunduk padanya,
antara korban dan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya, pelecehan seksual
yang terjadi karena penipuan, bahkan pelecehan seksual yang dilakukan sampai
menyiksa korbannya atau membunuhnya.
II. 2
PENGERTIAN KEKERASAN SEKSUAL
Kekerasan seksual adalah tindakan pemaksaan ataupun menggunakan
kekerasan yang dilakukan oleh pelaku untuk mendapatkan keinginannya bahkan
seringkali mereka para pelaku membunuh korbannya karena takut korbannya dapat
melaporkan hal yang telah dilakukannya kepada pihak yang berwajib. Kekerasan
seksual biasanya dilakukan oleh mereka pelaku yang sudah tidak dapat berpikir
jernih cara untuk menutupi perbuatan nya tersebut karena takut diketahui oleh
orang lain, ataupun ada kelainan dalam diri pelaku yang mendorong sikapnya
untuk melakukan penculikan, pemerkosaan bahkan pembunuhan kepada mereka korban
yang kebanyakan adalah anak-anak karena mungkin mereka pelaku menderita
pedofilia (penyuka anak kecil) ataupun sadism (berperilaku sadis).
II. 3 JENIS PELECEHAN SEKSUAL
1. Melalui
colekan ataupun sentuhan secara fisik kepada korban dan dilakukan secara
sengaja oleh pelaku
2. Menatap
bagian tubuh tertentu si korban
3. Mempertontonkan
bagian tertentu tubuh sendiri dengan tujuan membuat si korban merasa takut atau
malu dan merasa harga dirinya dijatuhkan oleh perbuatan tersebut
4. Berupa
perkataan melalui tulisan yang menjurus ke hal-hal yang berhubungan dengan
hubungan seksual
5. Bercanda
atau membicarakan perkataan-perkataan kotor untuk membuat orang yang mendengar
merasa malu atau takut
II.4 PENYEBAB TERJADINYA PELECEHAN SEKSUAL
1. Adanya kesempatan bagi si pelaku untuk
melakukan hal tersebut, seperti dijalanan yang sepi.
2. Ketidakmampuan
untuk menahan atau mengendalikan diri untuk tidak melakukan hal tersebut.
3. Adanya
kelainan yang terjadi kepada si pelaku seperti pedofilia, pedofilia adalah
penyimpangan seksual yang terjadi kepada si pelaku yang lebih menyukai anak-anak
untuk melampiaskan tindakannya.
4. Kecenderungan
para korban yang diam saja tidak melakukan perlawanan karena takut akan ancaman
yang dilakukan oleh pelaku.
5. Kurangnya
pengawasan dari orang tua kepada anak-anak atau tidak adanya komunikasi yang
baik antara orang tua dan anak sehingga anak cenderung akan bersikap diam
dengan perubahan perilaku mereka yang terlihat secara fisik oleh sekitarnya.
II. 5 PELAKU PELECEHAN
SEKSUAL
1.Dilakukan
oleh orang terdekat, seperti :
a. Keluarga
b. Saudara
c. Tetangga
d. Teman
e. Pacar/mantan
pacar
2.Dilakukan
oleh orang yang tidak dikenal, seperti:
a. Dalam
kendaraan umum
Mereka
yang menjadi korban di kendaraan umum biasanya cenderung diam karena merasa
takut atau berlaku masa bodoh dengan apa yang menimpanya dan mereka antara
pelaku maupun korban tidak saling mengenal satu sama lain.
b. Dijalanan
Jalanan merupakan tempat yang
rawan terjadinya pelecehan karena jalanan umum banyak orang yang berlalu lalang
serta mereka cenderung tidak peduli pada apa yang terjadi pada sekelilingnya.
c. Tempat umum
Tempat-tempat
umum seperti mall atau pasar merupakan tempat sering terjadinya pelecehan
seksual karena tempat tersebut dapat dikatakan ramai dan membuat orang untuk
saling berhimpitan dan hal tersebut dimanfaatkan untuk melakukan tindakan
tersebut karena cenderung lebih mudah
dan biasanya korban kurang peka dengan apa yang dilakukan oleh pelaku
kepadanya.
II. 6 CONTOH DARI PELECEHAN
SEKSUAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT
Ada banyak sekali kejadian
pembunuhan yang sebelumnya didahului dengan pemerkosaan dan korbannya tidak
lain adalah anak dibawah umur. Anak dibawah umur sering menjadi korban
pelecehan seksual karena ketidakmampuan mereka melawan saat dipaksa untuk
melakukannya bahkan pada akhirnya nyawa mereka yang melayang. Di dalam angkutan
umum seperti busway pernah terjadi pelecehan seksual, namun korban tidak hanya
tinggal diam saja melainkan korban melaporkan ke pihak yang berwajib dan
akhirnya di pelaku pelecehan seksual ditangkap oleh pihak yang berwajib dan
diadili, hal tersebut diharapkan menjadi sebuah ketakutan tersendiri kepada
para pelaku untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut dan lebih menghormati
sesama meskipun berbeda jenis kelamin.
Contoh lain dari pelecehan
seksual adalah terjadinya kekerasan seksual kepada anak yang berujung kepada
hilangnya nyawa nak tersebut, seperti contoh ditemukan nya seorang anak yang
sudah tidak bernyawa didalam sebuah kardus, anak berinisial F ditemukan
terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk dalam sebuah kardus yang tergeletak
di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta
Barat, Jumat 2 Oktober 2015. Saat ditemukan sekelompok pemuda yang sedang
melintas, kondisi jasad F sangat mengenaskan dengan mulut dilakban, tangan dan
kakinya juga dililit lakban. Menurut hasil autopsi yang dilakukan mengungkapkan
bahwa F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuatnya meregang
nyawa, saat ini kasus kematian F didalam kardus masih menjadi perbincangan
hangat di berbagai media dan polisi masih terus menyelidiki beberapa orang yang
dicurigai sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan F. akibat kejadian kematian
F, ibu korban mengalami shock karena tidak menyangka anaknya yang masih kecil
menjadi korban kekerasan seksual serta pembuhan secara sadis oleh orang lain. Kurangnya
pengawasan oleh orangtua kepada anak merupakan salah satu penyebab terjadinya
perbuatan pelecehan bahkan kekerasan seksual yang berujung maut, karena
seharusnya orangtua mengawasi anaknya bukan bermaksud untuk menghalangi anak
untuk berinteraksi dengan lingkungan nya namun jika anak dibiarkan bebas sangat
memungkinkan terjadi nya perbuatan tersebut, namun intinya orangtua harus lebih
mengawasi lagi.
II.7 ALASAN MENGAPA ANAK YANG MENJADI KORBAN
Alasan mengapa banyak sekali anak
yang menjadi korban pelecehan maupun kekerasan seksual adalah karena anak-anak
belum bisa menjaga diri sendiri dan mereka belum dapat membedakan mana yang
berbahaya mana yang tidak bagi mereka. Anak-anak akan cenderung menyamaratakan
semua hal dengan hal yang baik sehingga akan lebih mudah untuk menipu atau
melakukan pemaksaan bahkan ancaman kepada anak-anak lagipula anak-anak belum
dapat melawan saat mereka dipaksa ataupun berteriak, mereka akan lebih memilih
menangis.
II.8
PENGARUH NEGATIF PADA KORBAN
Pelecehan seksual dapat berakibat
negatif kepada para korbannya, pada orang dewasa hal tersebut tidak akan berdampak
langsung kepada kehidupannya dan kemungkinan terbesarnya mereka cenderung akan
trauma untuk berinteraksi ataupun dekat-dekat dengan orang asing atau cenderung
bersikap dingin kepada lingkungan sekitarnya, mereka akan bersikap atau
menyamaratakan jika orang-orang disekitarnya hanya membawa dampak buruk
padanya.
Jika pelecehan seksual terjadi
kepada anak-anak akan membawa dampak yang buruk baik kepada fisik maupun mental
anak tersebut, anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual akan cenderung
bersikap takut dengan lingkungan sekitar, berpengaruh pada mentalnya karena
anak-anak masih memiliki jiwa yang labil sehingga jika sesuatu hal negatif
terjadi padanya hal itu cenderung membuatnya sulit untuk maju kedepannya atau
anak tersebut tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya karena
trauma mendalam yang dialami oleh anak tersebut dan masa-masa kelamnya akan
terus menjadi pengalaman terburuk semasa hidupnya yang sulit untuk anak
tersebut lupakan sampai dia dewasa kelak, hal terburuknya anak tersebut saat
dewasa nanti akan melakukan hal yang sama kepada anak lain nya dengan pikiran
bahwa orang lain harus tau seperti apa rasanya menjadi korban seperti dirinya
saat dahulu.
II.9 SIKAP
ORANGTUA TERHADAP ANAKNYA YANG MENJADI KORBAN
Saat anak menjadi korban
pelecehan seksual seharusnya orangtua lah yang menjadi tempat pertama anak
untuk mengadu dan berlindung dan orangtua tidak hanya diam saja mendengarkan,
melainkan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib agar memberikan
efek jera kepada para pelaku dan orangtua harus bersikap terbuka kepada anak
dengan tidak hanya menyalahkan anak melainkan melihat kurangnya pengawasan
mereka kepada anak-anaknya sehingga sampai anaknya menjadi korban pelecehan
seksual dan memberikan terapi kepada anaknya agar anaknya tidak terbebani
dengan apa yang telah menimpanya dan tidak berefek panjang kepada mental
anaknya agar tidak berpengaruh negatif berkepanjangan pada anaknya.
II.10
LANGKAH KEPADA PARA KORBAN
Mengatasi trauma akibat pelecehan
seksual tidaklah mudah terkadang membutuhkan terapi dari seorang psikolog,
karena bukan hanya korban saja yang akan mengalami trauma tetapi juga orangtua
bagi mereka yang mendapati anaknya menjadi korban pelecehan seksual dan anaknya
menjadi korban pembunuhan akhirnya, hal tersebut akan berdampak kepada mental
orangtua itu sendiri dengan cenderung akan bersikap overprotektif kepada anaknya seperti mengawal atau selalu
mengawasi setiap kali anaknya bergaul, bertemu, bahkan berbicara dengan orang
lain yang orangtua tersebut tidak kenal.
II.11 CARA MENGATASI PELECEHAN SEKSUAL
DIMASYARAKAT
Berbagai cara dapat dilakukan
untuk mencegah dan meminimalisir perbuatan pelecehan ataupun kekerasan seksual
terhadap anak, sebagai berikut:
1. Memberikan
nasehat dan pengarahan kepada anak-anak agar tidak mudah untuk menerima ajakan
dari orang yang baru dikenal dan menghindarkan diri dari percakapan dengan
orang asing, tidak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal
2. Mengajarkan
pendidikan seksual kepada anak dengan memberitahukan bahwa ada bagian-bagian
tertentu dari tubuhnya yang tidak boleh dilihat ataupun disentuh meskipun oleh
keluarganya sendiri karena dapat membahayakan dirinya
3. Mengajarkan
anak untuk tidak menerima pemberian dari orang lain sebagai iming-iming, karena
hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku untuk
mendekati korbannya yaitu anak-anak.
4. Mengajarkan
anak untuk bersikap berani jika mereka dipaksa untuk mengikuti kemana pelaku
tersebut mengajak nya dengan cara berteriak ataupun memberontak saat ditarik
secara paksa
5. Mengajarkan
anak untuk lebih terbuka kepada orangtuanya untuk menceritakan
kejadian-kejadian yang telah menimpa dirinya sebagai tindak lanjut kemana
orangtua harus bersikap
6. Selalu
mengawasi kegiatan anak terutama cara berpakaian, berdandan maupun berperilaku
karena hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab pelaku
menginginkan korbannya
7. Orangtua
lebih selektif terhadap pergaulan anak dengan teman-teman sekitarnya dan selalu
aktif mengawasi kegiatan baik didalam maupun luar rumah
8. Menanamkan
pendidikan agama sejak dini kepada anak agar anak mengetahui batasan-batasan
dalam pergaulan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
II.12
HUKUMAN BAGI PELAKU
Bagi
masyarakat berbagai macam kejadian kekerasan seksual tidaklah mudah untuk
diterima karena akan membawa dampak buruk baik bagi korban, keluarga maupun
lingkungan sekitar. Para pelaku akan ditakuti oleh masyarakat bahkan
dikucilkan. Hukuman yang pantas bagi pelaku saat ini adalah dengan hukuman
penjara karena itu akan memberikan efek jera kepada pelakunya, saat mereka para
pelaku keluar dari penjara mereka akan menerima hukuman social seperti
dikucilkan dari lingkungan tempat tinggal nya bahkan akan membuatnya menjadi
seorang pelaku kekerasan seksual dan pembunuhan yang tidak dapat dimaafkan
bahkan saat mereka sudah mendapat hukuman penjara sekalipun.
II.13 SUDAH TEPATKAH HUKUMAN TERSEBUT
Hukuman penjara yang selama ini
diberlakukan kepada mereka pelaku pelecehan maupun kekerasan seksual belum
memperoleh titik dimana para pelaku berhenti untuk melakukan tindakan tersebut,
hukuman penjara hanya akan memberikan efek jera sementara kepada mereka selama
mereka berada di penjara namun setelah mereka keluar dari penjara mereka bisa
saja melakukan perbuatan yang sama untuk kesekian kalinya.
Hukuman social yang berlaku di
masyarakat saat ini dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk memberikan efek
buruk dan jera kepada pelaku karena lingkungan merupakan tempat dimana sesorang
dapat berinteraksi dengan sesama tentu saja jika lingkungan saja sulit menerima
kemana lagi para pelaku dapat berinteraksi justru jika mereka dikucilkan dari
lingkungannya dia akan merasa malu bahkan merasa menjadi orang yang yang paling
berdosa serta paling tidak berguna karena selain mencoreng nama sendiri, mereka
juga mencoreng nama baik keluarganya.
Banyak pendapat mengatakan bahwa
seharusnya para pelaku kejahatan pelecehan maupun kekerasan seksual yang
berakibat kematian di kebiri agar mereka merasakan penderitaan seperti mereka
para korbannya yang harus menahan malu apabila mengandung anak hasil
pemerkosaan ataupun mereka keluarga yang kehilangan salah satu anggota
keluarganya akibat dari kejahatan tersebut. Mereka yang mendapatkan hukuman
kebiri akan merasakan penyesalan mendalam dalam hidup mereka. Namun ada
beberapa pendapat yang kurang menyetujui dengan hukuman kebiri karena alasan
kemanusiaan namun jika dengan alasan kemanusiaan seharusnya mereka juga
memikirkan perasaan mereka para korban maupun keluarga korban dari perbuatan
yang telah mereka lakukan.
Saat ini banyak orang yang
mengusulkan kepada pemerintah untuk dihukum secara setimpal dengan hukuman
kebiri agar mereka merasakan penderitaan seperti korban nya dan juga masyarakat
banyak yang mengusulkan dengan mengasingkan mereka para pelaku dengan cara
menempelkan foto mereka ditempat-tempat umum agar orang lain dapat melihat
sendiri siapa pelaku kejahatan tersebut dan secara mental dengan menempelkan
atau menyebarluaskan wajah serta ciri-ciri maupun kejahatan si pelaku di
tempat-tempat umum secara tidak langsung dapat membuat pelaku merasa tersingkir
secara perlahan dari lingkungan nya dimanapun dia berada.
BAB III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN DAN SARAN
Jadi
kesimpulan nya adalah setiap perbuatan pasti aka nada efeknya baik itu berakibat
baik maupun buruk, semuanya tergantung kita bagaimana cara menyikapi sebuah
persoalan tersebut. Jika sebuah kesalahan haruslah menjadikan kita lebih bijak
lagi dalam menyikapinya. Dalam kasus pelecehan seksual maupun kekerasan seksual
haruslah disikapi dengan bijak dengan melihat kemana titik kesalahan yang
sebenarnya bermula dengan hanya tidak menyalahkan pelaku pelecehan dan
kekerasan saja melainkan juga melihat adanya kesempatan mereka untuk melakukan
perbuatan tersebut dan juga melihat bagaimana longgarnya hukum yang selama ini
mengatur sehingga jika kita memperhatikan semuanya hal tersebut tidak akan
terulang lagi. Sebuah kejahatan tidak hanya dapat terjadi di lingkungan luar
melainkan juga dapat terjadi di lingkungan dari keluarga maka dari itu sebagai
orang yang dewasa seharusnyalah bersikap peduli akan sekitar dan mengawasi
orang sekitar agar terhindar dari kejahatan perilaku seksual yang sedang marak
terjadi saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar